Toilet jamak membutuhkan sekitar 45. Penuh daerah bukan sesuai untuk sistem septik. Sistem bak septik tradisional dapat menyusun berbagai sengketa. 000 liter per orang-orang per tahun. Hal tersebut dapat menjatuhkan daerah yang luas beserta pantai yang mengotori, meranyau kehidupan tumbuhan dan fauna di waduk, dan memperoleh jalannya di persediaan uap bawah tanah. Seringkali sumber kompetensi yang mengelokkan berharga tersebut berakhir beserta jalur uap yang menjatuhkan, persediaan uap bawah tanah / dipompa menongol ke samudra. Pertimbangan Mayapada dan Sumber Daya Renggangan 30% serta 50% pemanfaatan air pribumi disiram di toilet. Tersebut termasuk zona tanah melekat, berawa, berbatu, dan amat curam yang mana sedikit perpaduan dapat berlangsung di dalam zona.
Mungkin tersedia 9, 9 miliar orang2 di jagat pada tahun 2050. Ledakan populasi setaraf itu hendak menyiksa penuh sumber kecakapan Bumi - tanaman hutan, air, gawang, dan penuh lagi. Pada situasi itu, sanitasi pokok adalah tumpuan jangka cepak. Dalam status ini, kotoran bisa kian baik diproses dan didaur ulang untuk meminimalkan hasil lingkungan. Untuk 2, 5 miliar pelayanan sanitasi menyimpangkan rentan dalam dunia sukar didapat, menerbitkan kotoran jadi masalah yang bukan dapat dihindari dan kritis dalam roh sehari-hari. Sekarang, cara wong mengelola pengasingan kotoran dapat diperbaiki intim di mana-mana. Bagi mayoritas orang, tandas dan bentuk pembuangan kotoran sudah ada dan dampak akhir daripada kotoran bukan terlihat. Itu juga hendak memaksa wong untuk jadi sangat hemat dalam mengekang limbah wong.
Namun di tahun 2050, setiap negeri harus menyiasati sistem pengelolaan tinja yang berdampak mungil terhadap daerah sekeliling dan kesehatan tubuh manusia. " kita bisa meningkatkan penyusunan, melindungi daerah sekeliling dan sehat mengurangi seksi sanitasi yang menyebabkan sepersepuluh dari seluruh penyakit jagat... "Jika kalian dapat mengisyaratkan pendekatan segar yang bersahaja dan rasio biaya. "Ketika menciptakan mara dan kekurangan, kesalahan pengelolaan limbah wong hanya mempunyai sedikit timbalan, " tanda Zafar Adeel, direktur United Nations University.
Membuang ke belakang adalah wujud pengelolaan kotoran yang terburuk. Ini menurut orang-orang secara penyakit yang melemahkan, menekan mereka melakoni kehidupan maksimum dan makmur, dan biasanya hanya menawan orang-orang yang terperosok pada kemiskinan. Kian dari 200 juta ton limbah wong tidak diobati setiap tahun. Kotoran itu tidak tahu diobati beserta cara yang menghilangkan serta meminimalkan mikroba, sehingga menjatuhkan saluran air serta tanah, serta ini merusak udara. Pada beberapa tempat, ini menyilih sungai serta danau sebagai rawa yang bernanah beserta penyakit. Tukang potong kedua top anak-anak pada bawah umur lima tahun adalah diare bakteri yang dikontrak daripada air yang terkontaminasi.
Mungkin tersedia 9, 9 miliar orang2 di jagat pada tahun 2050. Ledakan populasi setaraf itu hendak menyiksa penuh sumber kecakapan Bumi - tanaman hutan, air, gawang, dan penuh lagi. Pada situasi itu, sanitasi pokok adalah tumpuan jangka cepak. Dalam status ini, kotoran bisa kian baik diproses dan didaur ulang untuk meminimalkan hasil lingkungan. Untuk 2, 5 miliar pelayanan sanitasi menyimpangkan rentan dalam dunia sukar didapat, menerbitkan kotoran jadi masalah yang bukan dapat dihindari dan kritis dalam roh sehari-hari. Sekarang, cara wong mengelola pengasingan kotoran dapat diperbaiki intim di mana-mana. Bagi mayoritas orang, tandas dan bentuk pembuangan kotoran sudah ada dan dampak akhir daripada kotoran bukan terlihat. Itu juga hendak memaksa wong untuk jadi sangat hemat dalam mengekang limbah wong.
Namun di tahun 2050, setiap negeri harus menyiasati sistem pengelolaan tinja yang berdampak mungil terhadap daerah sekeliling dan kesehatan tubuh manusia. " kita bisa meningkatkan penyusunan, melindungi daerah sekeliling dan sehat mengurangi seksi sanitasi yang menyebabkan sepersepuluh dari seluruh penyakit jagat... "Jika kalian dapat mengisyaratkan pendekatan segar yang bersahaja dan rasio biaya. "Ketika menciptakan mara dan kekurangan, kesalahan pengelolaan limbah wong hanya mempunyai sedikit timbalan, " tanda Zafar Adeel, direktur United Nations University.
Membuang ke belakang adalah wujud pengelolaan kotoran yang terburuk. Ini menurut orang-orang secara penyakit yang melemahkan, menekan mereka melakoni kehidupan maksimum dan makmur, dan biasanya hanya menawan orang-orang yang terperosok pada kemiskinan. Kian dari 200 juta ton limbah wong tidak diobati setiap tahun. Kotoran itu tidak tahu diobati beserta cara yang menghilangkan serta meminimalkan mikroba, sehingga menjatuhkan saluran air serta tanah, serta ini merusak udara. Pada beberapa tempat, ini menyilih sungai serta danau sebagai rawa yang bernanah beserta penyakit. Tukang potong kedua top anak-anak pada bawah umur lima tahun adalah diare bakteri yang dikontrak daripada air yang terkontaminasi.
Komentar
Posting Komentar